Setelah Berkunjung Silahkan Berkomentar

Riko Anwar Saputra


Rabu, 09 Januari 2013

Perencaan Beton Bertulang



Buku Dasar Perencanaan Beton Bertulang terdiri dari 11 bab:
Bab 1 merupakan bab pengantar, pengertian-pengertian umum dari mekanika dan perhitungan beton dibahas secara singkat.
Bab 2 membahas keamanan dalam konstruksi pada umumnya dan terutama keamanan dalam konstruksi beton. Dibahas cara perhitungan dengan toleransi keamanan dan faktor-faktor beban yang harus dipergunakan dan faktor-faktor pengurangan kekuatan dengan kemungkinan akan keruntuhan.
Bab 3 membahas perhitungan penampang-penampang persegi panjang yang dibebani untuk lentur tanpa beban normal, baik secara analitis maupun dengan menggunakan tabel. Lebih lanjut, diberikan perhatian kepada pengertian lendutan dan keretakan dan bagaimana harus membatasi akibat lendutan yang keliwat batas dan/atau keretakan. Juga dibahas pengertian-pengertian seperti panjang pengelasan dan penjangkaran yang begitu penting artinya dalam pendetailan struktur beton yang baik.
Bab 4 membahas perhitungan penulangan dalam pelat, baik bagi pelat satu arah, maupun yang dua arah. Di sini pun penggunaan tabel diintegrasikan dalam teks dan banyak perhatian dicurahkan dalam panjang penjangkaran.
Bab 5 membahas perhitungan tulangan pada balok-balok persegi panjang dan pada balok-balok T. Bab 5 ditutup dengan tulangan tank dan tulangan tekan.
Bab 6 membahas masalah gaya lintang. Di samping pembahasan teoretis juga banyak diberikan perhatian terhadap penggunaan tabel, sebagaimana diberikan pada bagian grafik dan tabel menurut SKSNI T15-1991-03. Ini berlaku baik untuk peranan dari penampang beton dalam hal menahan gaya geser, maupun untuk penentuan peranan tulangan geser yang mungkin ada.
Bab 7 membahas prinsip puntir, baik puntir keseimbangan maupun puntir kompatibilitas. Juga dibahas kombinasi puntir dengan gaya ng.
Bab 8 membahas geser-friksi, di mana yang menjadi titik perhatian ialah perhitungan poer, konsol pendek dan dinding.
Bab 9 membahas perhitungan tulangan pada kolom, di mana perhatian ditekankan pada penggunaan tabel dari bagian grafik dan tabel\menurut SKSNI T15-199103. Yang dibahas dalam bab tersebut terbatas pada kolom dengan tahanan ke samping.
Bab 10 membahas secara lebih mendalam penentuan pembagian gaya dalam konstruksi beton, juga dari konstruksi yang harus menjaga stabilitas. Oleh karena itu bab ini juga dapat dipandang sebagai pendorong untuk studi lebih lanjut secara pribadi dan sekaligus berfungsi sebagai pengantar untuk bagian perhitungan gempa. Semua bab diberi contoh-contoh soal yang dipecahkan secara tuntas dan pada Bab 10 diberikan contoh soal terakhir: sebuah contoh soal terpadu, di mana juga termasuk perhitungan pembebanan.
Bab 11 membahas secara sederhana hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan struktur beton di daerah gempa perhatian ditekankan pada pembatasan-pembatasan tata letak maupun geometri dan bangunan yang sesuai untuk daerah gempa, sedangkan perhitungan yang hanya sedikit membahas konsep desain kapasitas dan konsep balok lemah dan kolom kuat, banyak perhatian dilakukan pada pendetailan yang menurut penulis lebih artinya pada bangunan-bangunan sederhana. Meskipun secara umum bab ini membahas tentang perencanaan bangunan di daerah gempa, tetapi secara khurus bab ini digunakan untuk struktur-struktur sederhana.

0 komentar:

Posting Komentar