Setelah Berkunjung Silahkan Berkomentar

Riko Anwar Saputra


Rabu, 09 Januari 2013

Peroganisasian rumah sakit


1.       
2.                       Rencanaan Rumah Sakit dapat dibagi ke dalam dua kategori:
I.    Study Kelayakan untuk perencanaan dimana Rumah Sakit akan dibangun (penetapan lokasi)
II.    Perencanaan bangunan fisik, peralatan dan fasilitas penunjang lainnya

I.    Di dalam Study Kelayakan , setidaknya kita harus  survey hal-hal sebagai berikut:
a)    Kebutuhan akan Rumah Sakit di area tersebut
b)    Kondisi lokasi
c)    Perekonomian masyarakat  dimana rumah sakit tersebut akan dibangun
d)    Kebutuhan calon pelanggan pada pelayanan yang akan disediakan Rumah Sakit
e)    Ketersediaan Tenaga Kerja
f)    Sumber daya Financial

a.    Kebutuhan untuk menganalisa lokasi Rumah Sakit: Lebih baik menunjuk konsultan rumah sakit yang dapat melakukan survey untuk mementukan kelayakan lokasi yang dipilih secara obyektif. Di dalam survey ini konsultan harus menilai apakah komunitas dalam jangkaun proyek mampu memanfaatkan pelayanan yang diberikan rumah sakit, jika komunitas dalam jangakauan termasuk komunitas yang sejahtera maka harus dibuat rumah sakit yang “mewah” atau dengan kata lain rumah sakit harus memiliki fasilitas yang layak (diatas rata-rata fasilitas rumah sakit lain yang sudah ada). Tranportasi, fasilitas umum, pemondokan (tempat tinggal) bagi calon karyawan termasuk hal yang harus diperhitungkan dalam survey ini.

b.    Kondisi Lokasi Rumah Sakit: Lokasi yang dipilih harus memiliki luasan lahan yang “cukup” luas untuk keperluan pengembangan dikemudian hari. Lokasi harus sesuai untuk konstruksi bangunan, tidak pada lokasi rawan bencana, tidak pada area rawan banjir,  dan harus mudah diakses dari berbagai arah, utamanya yang berkaitan dengan fasilitas umum yang ada, dan sebaiknya terletak pada jalur utama transportasi umum. Ketersedaiaan sumber air mengingat kebutuhan air untuk pasien mencapai 300 – 400 liter setiap harinya maka sumber air harus dipertimbangkan secara matang. Pengolahan air limbahnya harus sudah dipertimbangkan dari awal. Muka air tanah harus di perhitungkan agar instalasi sytem limbahnya tidak kesulitan, dengan mengetahui muka air tanah kita dapat tentukan jenis material pipa air yang akan dipakai. Jenis tanah juga harus dipertimbangkan untuk efisiensi jenis fondasi  yang akan di rancang. Fasilitas lain yang harus di perhatikan adalah, sumber listrik PLN, telephone, kondisi jalan, dan kondisi saluran pembuangan yang sudah ada.

c.    Perekonomian di area dimana rumah sakit akan di dirikan: kita harus mempelajari kapsitas pendapatan rata-rata (kesejahteraan) masyarakat di area tersebut sehingga kita dapat menentukan “kemewahan” dan kelengkapan peralatan yang akan kita sediakan.  Kita harus selalu melihat bahwa masyarakat sekitar rumah sakit harus mampu secara ekonomi memanfaatkan pelayanan yang kita sediakan. Fasilitas yang kita bangun harus tersedia untuk semua kategori lapisan masyarakat.

d.    Kemungkinan sebagai rumah sakit rujukan: Di dalam survey awal kita harus menemukan apakah masyarakat dapat menggunakan pelayanan dari institusi yang kan kita bangun, kita harus melihat keberadaan rumah sakit  tersebut akan mampu memberikan pelayanan pada masyarakat yang datang dari luar daerah dimana RS tersebut didirikan, sehingga diperlukan fasilitas penginapan atau sejenisnya.

e.    Ketersediaan SDM: Kita harus mampu memastikan apakah tersedia cukup tenaga paramedic dan lainnya secara langsung di area tersebut ataukah harus didatangkan dari luar daerah, hal ini harus diperhitungkan dari awal karena akan berkaitan dengan banyak permasalahan, yang implikasinya adalah benilai financial.

f.    Sumber Financial: Sebelum kita memulai proyek yang kita rencanakan, kita harus menganilsa sumber financial yang ada. Sebagian besar dana yang kita butuhkan dapat kita peroleh dari bank atau institusi pendanaan yang lain (bank lebih aman). Kita harus merencanakan dan menghitungnya secara detail sehingga kebutuhan semua dana harus sudah tercukupi dari awal, dan tidak akan terjadi pemberhentian proyek ditengah jalan. Sering terjadi perencananaan yang tidak dilakukan dengan teliti akan mengacaukan proses pembangunan dan tidak sedikit proyek yang “mangkrak”. Kita harus menghitung budged secara akurat dan mengetahui bahwa PBP –nya mencapai 7 hingga 10 tahun, baru proyek tersebut kita nyatakan feasible :”layak”.  Di dalam Rumah Sakit, peralatan medis sangat mahal harganya, dan sering terjadi perkembangan peralatan medis terjadi dalam waktu yang relative singkat. Kita harus budayakan memproses perencanaan secara mendalam, detail dan gunakan waktu lebih lama untuk mewujudkan perencanaan yang sempurna, dibandingkan sebaliknya.  Perencanaan yang dibuat secara “cepat jadi” cenderung akan mengakibatkan biaya tinggi karena banyak terjadi perubahan dan modifikasi dalam proses pelaksanaannya.

II.    Perencanaan bangunan, peralatan dan fasilitas penunjang lainnya:
Setelah proses survey selesai dilakukan mulailah dengan perencanaan bangunan, sebaiknya kita menunjuk perencana yang khusus menangani proyek-proyek rumah sakit,  menyiapkan master layout, untuk menentukan posisi berbagai unit bangunan  (alur).  Di dalam pembuatan master plan ini harus sudah terakomodir semua kebutuhan ruang dan dimensinya untuk tiap-tiap departemen.

Rumah sakit dapat dibagi ke dalam rumah sakit corporate, rumah sakit pemerintah, dan klinik swasta, atau rumah sakit umum yang akan memiliki semua departemen dan klasifikasi rumah sakit khusus (rs mata, cancer, dll).
Sesuai kondisi perekonomian pasien dan kebutuhan komunitas di area tersebut, ruang rawat inap dirancang. Pada beberapa tempat, kita sebaiknya memiliki lebih banyak ruang yang “mewah”  dan bisa jadi di tempat lain kita lebih banyak membutuhkan ruangan standard dan umum. Untuk itu sudah ada pedoman dari depertemen kesehatan tentang hal ini. Fasilitas lain yang harus ada antara lain; toilet, medical store, optical store, lobby, space area, taman, parking area, dll. Nurse station harus diposisikan pada posisi tengah, ruang perawatan harus dikondisikan senyaman dan setenang mungkin, reception harus memiliki atmosphere penyambutan yang hangat untuk semua orang yang datang ke rumah sakit. Ketika kita merencanakan pembangunan infrastruktur, kita harus memilih material yang sesuai dengan kondisi alam Indonesia sehingga cara dan biaya maintenance akan dapat dikontrol secara efisien.
Perencanaan dan Koordinasi dengan pihak lain yang mungkin diperlukan

0 komentar:

Posting Komentar