Permusuhan Yahudi
terhadap Islam sudah terkenal dan ada sejak dahulu kala. Dimulai sejak dakwah
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan mungkin juga sebelumnya bahkan sebelum
kelahiran beliau. Hal ini mereka lakukan karena khawatir dari pengaruh dakwah
islam yang akan menghancurkan impian dan rencana mereka. Namun dewasa ini
banyak usaha menciptakan opini bahwa permusuhan yahudi dan islam hanyalah
sekedar perebutan tanah dan perbatasan Palestina dan wilayah sekitarnya, bukan
permasalahan agama dan sejarah kelam permusuhan yang mengakar dalam diri mereka
terhadap agama yang mulia ini.
Padahal pertarungan
kita dengan Yahudi adalah pertarungan eksistensi, bukan persengkataan perbatasan.
Musuh-musuh islam dan para pengikutnya yang bodoh terus berupaya membentuk
opini bahwa hakekat pertarungan dengan Yahudi adalah sebatas pertarungan
memperebutkan wilayah, persoalan pengungsi dan persoalan air. Dan bahwa
persengketaan ini bisa berakhir dengan (diciptakannya suasana) hidup
berdampingan secara damai, saling tukar pengungsi, perbaikan tingkat hidup
masing-masing, penempatan wilayah tinggal mereka secara terpisah-pisah dan
mendirikan sebuah Negara sekuler kecil yang lemah dibawah tekanan ujung-ujung
tombak zionisme, yang kesemua itu (justeru) menjadi pagar-pagar pengaman bagi
Negara zionis. Mereka semua tidak mengerti bahwa pertarungan kita dengan Yahudi
adalah pertarungan lama semenjak berdirinya Negara islam diMadinah dibawah
kepemimpinan utusan Allah bagi alam semesta yaitu Muhammad shallallahu ’alaihi
wa sallam
Demikianlah permusuhan
dan usaha mereka merusak Islam sejak berdirinya Negara islam bahkan sejak
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam hijrah ke Madinah sampai saat ini dan akan
berlanjut terus. Walaupun tidak tertutup kemungkinan mereka punya usaha dan
upaya memberantas islam sejak kelahiran beliau n . hal ini dapat dilihat dalam
pernyataan pendeta Buhairoh terhadap Abu Thalib dalam perjalanan dagang bersama
beliau diwaktu kecil. Allah Ta’ala telah jelas-jelas menerangkan permusuhan Yahudi
dalam firmanNya:
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras
permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan
orang-orang musyrik. (Qs. 5:82)
Melihat demikian
panjangnya sejarah dan banyaknya bentuk permusuhan Yahudi terhadap Islam dan
Negara Islam, maka kami ringkas dalam 3 marhalah;
Marhalah pertama:
Upaya Yahudi dalam menghalangi dakwah Islam di masa awal perkembangan dakwah islam dan cara mereka dalam hal ini.
Upaya Yahudi dalam menghalangi dakwah Islam di masa awal perkembangan dakwah islam dan cara mereka dalam hal ini.
Diantara upaya Yahudi
dalam menghalangi dakwah Islam di masa-masa awal perkembangannya adalah:
1.
Pemboikotan (embargo) Ekonomi: Kaum muslimin ketika awal perkembangan islam di Madinah sangat
lemah perekonomiannya. Kaum muhajirin datang ke Madinah tidak membawa harta
mereka dan kaum Anshor yang menolong mereka pun bukanlah pemegang perekonomian
Madinah. Oleh karena itu Yahudi menggunakan kesempatan ini untuk menjauhkan
kaum muslimin dari agama mereka dan melakukan embargo ekonomi. Para pemimpin
Yahudi enggan membantu perekonomian kaum muslimin dan ini terjadi ketika
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallammengutus Abu Bakar menemui para pemimpin
Yahudi untuk meminjam dari mereka harta yang digunakan untuk membantu urusan
beliau dan berwasiat untuk tidak berkata kasar dan tidak menyakiti mereka bila
mereka tidak memberinya. Ketika Abu Bakar masuk Bait Al Midras (tempat ibadah
mereka) mendapati mereka sedang berkumpul dipimpin oleh Fanhaash –tokoh besar
bani Qainuqa’- yang merupakan salah satu ulama besar mereka didampingi seorang
pendeta yahudi bernama Asy-ya’. Setelah Abu Bakar menyampaikan apa yang
dibawanya dan memberikan surat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam kepadanya. Maka ia membaca sampai habis dan
berkata: Robb kalian butuh kami bantu! Tidak hanya sampai disini saja, bahkan
merekapun enggan menunaikan kewajiban yang harus mereka bayar, seperti hutang,
jual beli dan amanah kepada kaum muslimin. Berdalih bahwa hutang, jual beli dan
amanah tersebut adanya sebelum islam dan masuknya mereka dalam islam menghapus
itu semua. Oleh karena itu Allah berfirman:Di antara Ahli Kitab ada orang yang yang jika
kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan
di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar,
tidak dikembalikannya kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang
demikian itu lantaranmereka mengatakan:”Tidak ada dosa bagi kami terhadap
orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka
mengetahui. (Qs. 3:75)
2.
Membangkitkan fitnah dan kebencian: Yahudi dalam upaya menghalangi dakwah islam
menggunakan upaya menciptakan fitnah dan kebencian antar sesama kaum muslimin
yang pernah ada di hati penduduk Madinah dari Aus dan Khodzraj pada masa
jahiliyah. Sebagian orang yang baru masuk islam menerima ajakan Yahudi, namun
dapat dipadamkan oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam . diantaranya adalah kisah yang dibawakan Ibnu
Hisyam dalam Siroh Ibnu Hisyam (2/588) ringkas kisahnya: Seorang Yahudi bernama
Syaas bin Qais mengutus seorang pemuda Yahudi untuk duduk dan bermajlis bareng
dengan kaum Anshor, kemudian mengingatkan mereka tentang kejadian perang Bu’ats
hingga terjadi pertengkaran dan mereka keluar membawa senjata-senjata
masing-masing. Lalu hal ini sampai pada Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam. maka beliau shallallahu
’alaihi wa sallam segera
berangkat bersama para sahabat muhajirin menemui mereka dan bersabda:يَا
مَعْشَر المُسْلِمِيْنَ اللهَ اللهَ أَبِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ وَ أَنَا بَيْنَ
أَظْهُرِكُمْ بَعْدَ أَنْ هَدَاكُمُ اللهُ لِلإِسْلاَمِ وَ أَكْرَمَكُمْ بِهِ وَ
قَطَعَ بِهِ أَمْرَ الْجَاهِلِيَّةِ وَاسْتَنْقَذَكُمْ بِهِ مِنَ الْكُفْرِ وَ
أَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ “Wahai kaum muslimin alangkah keterlaluannya kalian,
apakah (kalian mengangkat) dakwah jahiliyah padahal aku ada diantara kalian
setelah Allah tunjuki kalian kepada Islam dan muliakan kalian, memutus perkara
Jahiliyah dan menyelamatkan kalian dari kekufuran dengan Islam serta menyatukan
hati-hati kalian.” Lalu
mereka sadar ini adalah godaan syetan dan tipu daya musuh mereka, sehingga
mereka mengangis dan saling rangkul antara Aus dan Khodzroj. Lalu mereka pergi
bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dengan patuh dan taat yang penuh. Lalu Allah
turunkan firmanNya:Katakanlah: ”Hai Ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat
Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan. Katakanlah:”Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang
telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan.”
Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (Qs. 3:99)
3.
Menyebarkan keraguan pada diri kaum muslimin: Orang Yahudi berusaha memasukkan keraguan di
hati kaum muslimin yang masih lemah imannya dengan melontarkan syubhat-syubhat
yang dapat menggoyahkan kepercayaan mereka terhadap islam. Hal ini dijelaskan
Allah dalam firmanNya: Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada
sesamanya): “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang
diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan
siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mu’min)
kembali (kepada kekafiran).
(Qs. 3:72). Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dengan pernyataan: Ini adalah tipu
daya yang mereka inginkan untuk merancukan perkara agama islam kepada
orang-orang yang lemah imannya. Mereka sepakat menampakkan keimanan di pagi
hari (permulaan siang) dan sholat subuh bersama kaum muslimin. Lalu ketika
diakhir siang hari (sore hari) mereka murtad dari agama Islam agar orang-orang
bodoh menyatakan bahwa mereka keluat tidak lain karena adanya kekurangan dan
aib dalam agama kaum muslimin.
4.
Memata-matai kaum Muslimin: Ibnu Hisyam menjelaskan adanya sejumlah orang
Yahudi yang memeluk Islam untuk memata-matai kaum muslimin dan menukilkan
berita Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan yang ingin beliau lakukan kepada orang
Yahudi dan kaum musyrikin, diantaranya: Sa’ad bin Hanief, Zaid bin Al Lishthi,
Nu’maan bin Aufa bin Amru dan Utsmaan bin Aufa serta Rafi’ bin Huraimila’.
Untuk menghancurkan tipu daya ini Allah berfirman:Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang yang di
luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan
bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari
mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi.
Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan
kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka
berkata:”Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung
jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada
mereka):”Marilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui
segala isi hati. (Qs.
3:118-119)
5.
Usaha memfitnah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam: Orang Yahudi tidak pernah henti berusaha
memfitnah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, diantaranya adalah kisah yang disampaikan Ibnu
Ishaaq bahwa beliau berkata: Ka’ab bin Asad, Ibnu Shaluba, Abdullah bin Shurie
dan Syaas bin Qais saling berembuk dan menghasilkan keputusan berangkat menemui
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam untuk memfitnah agama beliau. Lalu mereka
menemui Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan berkata: Wahai Muhammad engkau telah tahu
kami adalah ulama dan tokoh terhormat serta pemimpin besar Yahudi, Apabila kami
mengikutimu maka seluruh Yahudi akan ikut dan tidak akan menyelisihi kami.
Sungguh antara kami dan sebagian kaum kami terjadi persengketaan. Apakah boleh
kami berhukum kepadamu lalu engkau adili dengan memenangkan kami atas mereka?
Maka Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam enggan menerimanya. Lalu turunlah firman
Allah: Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka
menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kemu mengikuti hawa nafsu
mereka. Dan berhati. hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak
memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika
mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka
disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia
adalah orang-orang yang fasik. (Qs. 5:49)
Semua usaha mereka ini
gagal total dihadapan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan Allah membalas makar mereka ini dengan
menimpakan kepada mereka kerendahan dan kehinaan.
Marhalah kedua:
Masa perang senjata antara Yahudi dan Muslimin di zaman Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.
Masa perang senjata antara Yahudi dan Muslimin di zaman Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.
Orang Yahudi tidak
cukup hanya membuat keonaran dan fitnah kepada kaum muslimin semata bahkan
merekapun menampakkan diri bergabung dengan kaum musyrikin dengan menyatakan
permusuhan yang terang-terangan terhadap islam dan kaum muslimin. Namun
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam tetap menunggu sampai mereka melanggar dan
membatalkan perjanjian yang pernah dibuat diMadinah. Ketika mereka melanggar
perjanjian tersebut barulah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan tindakan militer untuk menghadapi
mereka dan mengambil beberapa keputusan untuk memberikan pelajaran kepada
mereka. Diantara keputusan penting tersebut adalah:
1.
Pengusiran Bani
Qainuqa’
2.
Pengusiran bani Al
Nadhir
3.
Perang Bani Quraidzoh
4.
Penaklukan kota
Khaibar
Setelah terjadinya hal
tersebut maka orang Yahudi terusir dari jazirah Arab.
Marhalah ketiga:
Tipu daya dan makar mereka terhadap islam setelah wafat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.
Tipu daya dan makar mereka terhadap islam setelah wafat Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.
Orang Yahudi memandang
tidak mungkin melawan Islam dan kaum muslimin selama Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam masih
hidup. Ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam wafat, orang Yahudi melihat adanya kesempatan
untuk membuat makar kembali terhadap Islam dan muslimin. Mereka mulai
merencanakan dan menjalankan tipu daya mereka untuk memalingkan kaum muslimin
dari agamanya. Namun tentunya mereka lakukan dengan lebih baik dan teliti
dibanding sebelumnya. Sebagian target mereka telah terwujud dengan beberapa
sebab diantaranya:
a.
Kaum muslimin
kehilangan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.
b.
Orang Yahudi dapat
mengambil pelajaran dan pengalaman dari usaha-usaha mereka terdahulu sehingga
dapat menambah hebat makar dan tipu daya mereka.
c.
Masuknya sebagian
orang Yahudi ke dalam Islam dengan tujuan memata-matai kaum muslimin dan
merusak mereka dari dalam tubuh kaum muslimin.
Memang berbicara
tentang tipu daya dan makar Yahudi kepada kaum Muslimin sejak wafat Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam hingga
kini membutuhkan pembahasan yang panjang sekali. Namun rasanya cukup memberikan
3 contoh kejadian besar dalam sejarah Islam untuk mengungkapkan permasalahan
ini. Yaitu:
1.
Fitnah pembunuhan
khalifah UtsmanIni adalah awal keberhasilan Yahudi dalam menyusup dan merusak
Islam dan kaum muslimin. Tokoh yahudi yang bertanggung jawab terjadinya
peristiwa ini adalah Abdullah bin Saba’ yang dikenal dengan Ibnu Sauda’.
Kisahnya cukup masyhur dan ditulis dalam kitab-kitab sejarah Islam.
2.
Fitnah Maimun Al
Qadaah dan perkembangan sekte Bathiniyah. Keberhasilan Abdullah bin Saba’
membuat fitnah di kalangan kaum Muslimin dan mengajarkan saba’isme membuat
orang Yahudi semakin berani. Sehingga belum habis fitnah Sabaiyah mereka sudah
memunculkan tipu daya baru yang dipimpin seorang Yahudi bernama Maimun bin
Dieshaan Al Qadaah dengan membuat sekte Batiniyah di Kufah tahun 276 H. Imam Al
Baghdadi menceritakan: Diatara orang yang membangun sekte Bathiniyah adalah
Maimun bin Dieshaan yang dikenal dengan Al Qadaah seorang maula bagi Ja’far bin
Muhammad Al Shodiq yang berasal dari daerah Al Ahwaaz dan Muhammad bin Al
Husein yang dikenal dengan Dandaan. Mereka berkumpul bersama Maimun Al Qadah di
penjara Iraaq lalu membangun sekte Bathiniyah.Tipu daya Yahudi ini terus
berjalan dalam bentuk yang beraneka ragam sehingga sekte ini berkembang menjadi
banyak sekali sektenya dalam kaum muslimin, sampai-sampai menghalalkan
pernikahan sesama mahrom dan hilangnya kewajiban syariat pada seseorang.
3.
Penghancuran
kekhilafahan Turki Utsmani ditangan gerakan Masoniyah dan akibat yang
ditimbulkan berupa perpecahan kaum muslimin.Orang Yahudi mengetahui sumber
kekuatan kaum muslimin adaalh bersatunya mereka dibawah satu kepemimpinan dalam
naungan kekhilafahan Islamiyah. Oleh karena mereka segera berusaha keras
meruntuhkan kekhilafahan yang ada sejak zaman Khulafa’ Rasyidin sampai berhasil
menghapus dan meruntuhkan negara Turki Utsmaniyah. Orang Yahudi memulai
konspirasinya dalam meruntuhkan Negara Turki Utsmaniyah pada masa sultan Murad
kedua (tahun 834-855H) dan setelah beliau pada masa sultan Muhammad Al Faatih
(tahun 855-886H) yang meningal diracun oleh Thobib beliau seorang Yahudi
bernama Ya’qub Basya. Demikian juga berhasil membunuh Sultan Sulaiman Al Qanuni
(tahun 926-974H) dan para cucunya yang diatur oleh seorang Yahudi bernama
Nurbaanu. Konspirasi Yahudi ini terus berlangsung di masa kekhilafahan
Utsmaniyah lebih dari 400 tahunan hingga runtuhnya di tangan Mushthofa Ataturk.
Orang Yahudi dalam
menjalankan rencana tipu daya mereka menggunakan kekuatan berikut ini:
1.
Yahudi Al Dunamah. Diantara tokohnya adalah Madhaat Basya dan Mushthofa Kamal
Ataturk yang memiliki peran besar dan penting dalam penghancuran kekhilafahan
Utsmaniyah.
2.
Salibis Eropa yang sangat membenci islam dan kaum muslimin dengan melakukan
perjanjian kerjasama dengan beberapa Negara eropa yaitu Bulgaria, Rumania,
Namsa, Prancis, Rusia, Yunani dan Italia.
3.
Organisasi bawah tanah/rahasia, khususnya Masoniyah yang terus berusaha merealisasikan tujuan
dan target Zionis.
Usaha-usaha Musthofa
Kamal Basya Ataturk dalam menghancurkan kekhilafahan setelah berhasil
menyingkirkan sultan Abdulhamid kedua adalah:
a.
Pada awal November
1922 M ia menghapus kesultanan dan membiarkan kekhilafahan
b.
Pada tanggal 18
November 1922M ia mencopot Wahieduddin Muhammad keenam dari kekhilafahan.
c.
Pada Agustus 1923 M ia
mendirikan Hizb Al Sya’b Al Jumhuriah (Partai Rakyat Republik) dengan
tokoh-tokoh pentingnya kebanyakan dari Yahudi Al Dunamah dan Masoniyah.
d.
Pada tanggal 20
oktober 1923 M Republik Turki diresmikan dan Al Jum’iyah Al Wathoniyah
(Organisasi nasional) memilih Musthofa Kamal sebagai presiden Turki.
e.
Pada tanggal 2 Maret
1924 M Kekhilafahan dihapus total.
Demikianlah sempurna
sudah keinginan orang-orang Yahudi untuk menjadikan kekhilafahan sebagai Negara
sekuler yang dipimpin seorang Yahudi yang berkedok muslim.
Mudah-mudahan ringkas
sejarah permusuhan Yahudi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
menjadi pelajaran bagi kaum muslimin.
***
0 komentar:
Posting Komentar