Bab 1 merupakan bab pengantar,
pengertian-pengertian umum dari mekanika dan perhitungan beton dibahas secara
singkat.
Bab 2 membahas keamanan dalam
konstruksi pada umumnya dan terutama keamanan dalam konstruksi beton. Dibahas
cara perhitungan dengan toleransi keamanan dan faktor-faktor beban yang harus
dipergunakan dan faktor-faktor pengurangan kekuatan dengan kemungkinan akan
keruntuhan.
Bab 3 membahas perhitungan
penampang-penampang persegi panjang yang dibebani untuk lentur tanpa beban
normal, baik secara analitis maupun dengan menggunakan tabel. Lebih lanjut,
diberikan perhatian kepada pengertian lendutan dan keretakan dan bagaimana
harus membatasi akibat lendutan yang keliwat batas dan/atau keretakan. Juga
dibahas pengertian-pengertian seperti panjang pengelasan dan penjangkaran yang
begitu penting artinya dalam pendetailan struktur beton yang baik.
Bab 4 membahas perhitungan
penulangan dalam pelat, baik bagi pelat satu arah, maupun yang dua arah. Di
sini pun penggunaan tabel diintegrasikan dalam teks dan banyak perhatian
dicurahkan dalam panjang penjangkaran.
Bab 5 membahas perhitungan
tulangan pada balok-balok persegi panjang dan pada balok-balok T. Bab 5 ditutup
dengan tulangan tank dan tulangan tekan.
Bab 6 membahas masalah gaya
lintang. Di samping pembahasan teoretis juga banyak diberikan perhatian
terhadap penggunaan tabel, sebagaimana diberikan pada bagian grafik dan tabel
menurut SKSNI T15-1991-03. Ini berlaku baik untuk peranan dari penampang beton
dalam hal menahan gaya geser, maupun untuk penentuan peranan tulangan geser
yang mungkin ada.
Bab 7 membahas prinsip puntir,
baik puntir keseimbangan maupun puntir kompatibilitas. Juga dibahas kombinasi
puntir dengan gaya ng.
Bab 8 membahas geser-friksi, di
mana yang menjadi titik perhatian ialah perhitungan poer, konsol pendek dan
dinding.
Bab 9 membahas perhitungan
tulangan pada kolom, di mana perhatian ditekankan pada penggunaan tabel dari
bagian grafik dan tabel\menurut SKSNI T15-199103. Yang dibahas dalam bab
tersebut terbatas pada kolom dengan tahanan ke samping.
Bab 10 membahas secara lebih
mendalam penentuan pembagian gaya dalam konstruksi beton, juga dari konstruksi
yang harus menjaga stabilitas. Oleh karena itu bab ini juga dapat dipandang
sebagai pendorong untuk studi lebih lanjut secara pribadi dan sekaligus
berfungsi sebagai pengantar untuk bagian perhitungan gempa. Semua bab diberi
contoh-contoh soal yang dipecahkan secara tuntas dan pada Bab 10 diberikan
contoh soal terakhir: sebuah contoh soal terpadu, di mana juga termasuk
perhitungan pembebanan.
Bab 11 membahas secara sederhana
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan struktur beton di daerah
gempa perhatian ditekankan pada pembatasan-pembatasan tata letak maupun
geometri dan bangunan yang sesuai untuk daerah gempa, sedangkan perhitungan
yang hanya sedikit membahas konsep desain kapasitas dan konsep balok lemah dan
kolom kuat, banyak perhatian dilakukan pada pendetailan yang menurut penulis
lebih artinya pada bangunan-bangunan sederhana. Meskipun secara umum bab ini
membahas tentang perencanaan bangunan di daerah gempa, tetapi secara khurus bab
ini digunakan untuk struktur-struktur sederhana.
0 komentar:
Posting Komentar